Chapter 36
Chapter 36
Bab 36
Tracy menoleh ke belakang, rupanya Stanley!
Dia memeluknya dengan erat, seperti seorang dewa pelindung.
Terpancar kesedihan dari matanya yang penuh kasih sayang itu.
Seketika, hati Tracy bergejolak, seolah-olah kembali ke masa lalu......
“Pak… Pak Stanley…” Ibu Kepala Sekolah Lucy membelalakkan matanya dengan heran, dan masih mengira dirinya salah lihat. This is from NôvelDrama.Org.
“Tanganmu........”
Melihat luka di tangan Tracy, Stanley mengerutkan kening dan berteriak marah kepada Ibu Kepala Sekolah Lucy, “Kau berani menyentuhnya??”
“Uh…” Ibu Kepala Sekolah Lucy ketakutan sampai seluruh tubuhnya gemetar.
“Pak Stanley, Nyonya dan Tuan muda baru saja keluar.”
Guru Anita mengingatkannya dengan lembut, dia mengira kalau Stanley salah mengenali Tracy menjadi Alice
Mendengar hal itu, Tracy langsung tersadar, benar sekali, sekarang Stanley sudah menikah dengan Alice, dan mereka sudah memiliki anak, dia tidak seharusnya terus berhayal.
Berfikir akan hal itu, Tracy langsung mendorong Stanley, dan menjauh selangkah demi selangkah.
“Aku tahu, aku yang menyuruh mereka pulang terlebih dahulu.”
Stanley kembali dengan tingkah lembut dan elegan seperti biasanya, ia menatap kedua anak yang berdiri di depan Tracy dengan pikiran rumit yang terpancar dari matanya......
Saat Tracy dan Ibu Kepala Sekolah Lucy saling berdekatan, Carlos dan Carles sudah bersiap siap untuk melindungi maminya, tetapi Stanley sudah lebih dulu mengambil posisi itu.
Pada saat itu, mereka berjaga di depan Tracy, mengepalkan tangan dengan erat dan menatap Stanley seperti singa kecil.
“Mami!”
Di sudut ruangan, Carla yang sedang dilindungi oleh Bibi Juni, menatap ruangan ini dengan mata yang dipenuhi air mata dan kecemasan.
“Mereka…semua anak kamu?” Stanley menatap Tracy dengan penuh perasaan.
“Ya!” Tracy tidak berani menatap matanya, apakah Stanley akan membencinya? Membenci tingkahnya yang tidak masuk akal waktu itu......
Terlihat raut wajah Stanley tampak tenang, tetapi tangan di belakangnya terus mengepal tanpa ia disadari.
Setelah hening beberapa saat, dia berkata kepada Ibu kepala sekolah Lucy : “Bu Lucy, aku sudah melihat rekaman cctv, dan memang benar anakku lah yang bersalah.”
“Iya, iya.”
Ibu kepala sekolah Lucy tidak bisa membedakan situasinya dengan jelas, dia hanya bisa mengangguk menyetujui apa yang dikatakan oleh Stanley.
Stanley berlutut dan bertanya pada Carla dengan lembut, “Gadis kecil, apakah Christian menaruh cat di rambutmu?”
“Betul.” Carla cemberut dan menjawabnya dengan marah, “Dia yang menindasku terlebih dahulu, kedua kakakku datang untuk memperingatkannya. Kedua kakakku tidak memukulnya, dia sendiri yang kehilangan kesabaran dan melemparkan bola kristal itu ke luar jendela.....”
“Iya, aku tahu.” Stanley dengan tulus meminta maaf kepada ketiga anak itu, “Atas nama putraku, Christian, aku meminta maaf kepada kalian dan juga ibu kalian!”
Melihat situasi ini Ibu kepala sekolah Lucy benar-benar tercengang, Guru Anita pun sangat terkejut.
Tetapi Bibi Juni merasa lebih tenang dan lega, Tuan muda Stanley tidak berubah!
erasa
Tracy menatapnya dalam, dia masih tetap tampan seperti dulu, seorang pria terhormat....
“Mami…” Carlos menarik baju Tracy, dan berbisik, “Apakah kita perlu memaafkan ayah Christian?”
Saat Tracy hendak berbicara, Stanley menambahkan, “Sesampainya di rumah, aku akan menghukum Christian, serta membicarakan hal ini dengan ibunya, meminta ibunya datang ke sekolah untuk meminta maaf secara langsung kepada kalian.”
ecara
“Uhhm…” Ibu kepala sekolah Lucy benar-benar terkejut, kepalanya terus berdengung, dia berfikir, Apakah Tracy memiliki latar belakang yang lebih kuat, atau ketiga anak ini merupakan anak haram Stanley?
“Selain itu…” Stanley menoleh ke arah Ibu kepala sekolah Lucy, “aku sudah menelepon manajer sekolah kalian, Ibu Lucy tidak cocok menjadi kepala sekolah, lebih baik Ibu mencari pekerjaan lain saja.”
“Pak Stanley...”
“Ibu Kepala sekolah Lucy!” Stanley memotong pembicaraannya, “Aku sudah mendengar semua yang Ibu katakan kepada nona Tracy. Ya, betul, aku memang dapat merusak masa depan seseorang hanya dengan satu kata, tapi orang itu bukan nona Tracy, tetapi kamu!”
“Sebaiknya kamu meminta maaf dengan tulus kepada mereka, lalu pergi dengan tenang, lalu aku akan membiarkanmu tetap hidup.” Stanley memperingatkannya.